HIPO
HIPO (Hierarchy plus Input-Proses-Output) merupakan metodologi yang
dikembangkan dan didukung oleh IBM.
HIPO sebenarnya adalah alat dokumentasi program. Tetapi sekarang, HIPO
juga banyak digunakan sebagai alat disain dan teknik dokumentasi dalam
siklus pengembangan sistem.HIPO berbasis pada fungsi, yaitu tiap-tiap
modul di dalam sistem digambarkan oleh fungsi utamanya. Sama seperti
penggambaran levelisasi pada DFD, fungsi-fungsi utama digambarkan lebih
dahulu, kemudian fungsi-fungsi utama tersebut dibagi ke dalam tingkatan
yang lebih rendah.
HIPO merupakan alat dokumentasi program yang berdasarkan fungsinya untuk
meningkatkan efisiensi usaha perawatan program.
Dokumen ini dilaksanakan dengan mempercepat lokasi dalam kode pada
fungsi program yang akan dimodifikasi. Atau dapat dikatakan bahwa HIPO
dikembangkan agar tersedia suatu teknik untuk mendokumentasikan fungsi
program. Pembentukan HIPO ini dilakukan pada tahap pengembangan sistem
informasi.
Tujuan HIPO
Untuk memberikan struktur yang memungkinkan fungsi suatu sistem dapat
dimengerti.
Untuk menguraikan fungsi-fungsi yang akan dikerjakan oleh sustu program,
bukan untuk mengkhususkan pernyataan program yang dipakai untuk
melaksanakan fungsi-fungsi tersebut.
Tujuan HIPO yang paling penting adalah untuk menghasilkan output yang
benar dan dapat memenuhi kebutuhan user.
Jenis diagram HIPO
1. Daftar Isi Visual/ Visual Tabel of Contents (VTOC), yang terdiri dari
satu diagram hirarki atau lebih.
Visual tabel of contents menggambarkan seluruh program HIPO baik rinci
maupun ringkasan yang terstruktur. Pada diagram ini nama dan nomor dari
program HIPO diitentifikasikan. Struktur paket diagram dan hubungan
fungsi juga diidentifikasikan dalam bentuk hirarki. Keterangan
masing-masing fungsi diberikan pada bagian penjelasan yang
diikutsertakan dalam diagram ini.
2. Diagram Ringkasan/ Overview Diagram yaitu suatu seri diagram
fungsional. Masing-masing diagram dihubungkan dengan salah satu fungsi
sistem.
Diagram ringkasan menggambarkan fungsi dan referensi utama dari sistem.
Fungsi dan referensi ini diperlukan program untuk memperluas fungsi
sampai uraian yang terkecil. Diagram ini berisi input, proses dan output
dari fungsi khusus. Input pada diagram ini berisis item-item data yang
dipakai oleh proses, sedangkan proses merupakan urutan langkah-langkah
yang menelaskan fungsi yang sedang dijalankan untuk menghasilkan suatu
output. Output berisikan item-item data yang dihasilkan dan diubah oleh
proses.
3. Diagram Rinci/ Detail Diagram yaitu suatu seri diagram fungsional dan
masing-masing diagram dihubungkan dengan sebuah sub-fungsi sistem.
Diagram rinci merupakan diagram yang paling rendah dalam diagram yang
terdapat dalam paket HIPO. Diagram rinci berisi unsur-unsur paket dasar.
Fungsi dari diagram ini adalah menjelaskan fungsi-fungsi khusus,
menunjukan item-item output dan input yang khusus dan menunjukan diagram
rinci lainnya.
DATA FLOW DIAGRAM
Data Flow Diagram (DFD) adalah alat pembuatan model yang memungkinkan
profesional sistem untuk menggambarkan sistem sebagai suatu jaringan
fungsional yang dihubungkan satu sama lain dengan alur data, baik secara
manual maupun komputerisasi.
DFD ini adalah salah satu alat pembuatan model yang sering digunakan,
khususnya bila fungsi-fungsi sistem merupakan bagian yang lebih penting
dan kompleks dari pada data yang dimanipulasi oleh sistem. Dengan kata
lain, DFD adalah alat pembuatan model yang memberikan penekanan hanya
pada fungsi sistem.
DFD ini merupakan alat perancangan sistem yang berorientasi pada alur
data dengan konsep dekomposisi dapat digunakan untuk penggambaran
analisa maupun rancangan sistem yang mudah dikomunikasikan oleh
profesional sistem kepada pemakai maupun pembuat program.
Data Flow Diagram dibagi menjadi 2, yaitu :
1. DFD Fisik
Adalah representasi grafik dari sebuah sistem yang menunjukan
entitas-entitas internal dan eksternal dari sistem tersebut, dan
aliran-aliran data ke dalam dan keluar dari entitas-entitas tersebut.
Entitas-entitas internal adalah personel, tempat (sebuah bagian), atau
mesin (misalnya, sebuah komputer) dalam sistem tersebut yang
mentransformasikan data. Maka DFD fisik tidak menunjukkan apa yang
dilakukan, tetapi menunjukkan dimana, bagaimana, dan oleh siapa
proses-proses dalam sebuah sistem dilakukan. (Tidak Bahas).
Perlu diperhatikan didalam memberikan keterangan di lingkaran-lingkaran
(simbol proses) dan aliran-aliran data (simbol aliran data) dalam DFD
fisik menggunakan label/keterangan dari kata benda untuk menunjukan
bagaimana sistem mentransmisikan data antara lingkaran-lingkaran
tersebut.
2. DFD Logis
Adalah representasi grafik dari sebuah sistem yang menunjukkan
proses-proses dalam sistem tersebut dan aliran-aliran data ke dalam dan
ke luar dari proses-proses tersebut. Kita menggunakan DFD logis untuk
membuat dokumentasi sebuah sistem informasi karena DFD logis dapat
mewakili logika tersebut, yaitu apa yang dilakukan oleh sistem tersebut,
tanpa perlu menspesifikasi dimana, bagaimana, dan oleh siapa
proses-proses dalam sistem tersebut dilakukan.
Keuntungan dari DFD logis dibandingkan dengan DFD fisik adalah dapat
memusatkan perhatian pada fungsi-fungsi yang dilakukan sistem.
STRUKTUR ANALYSIS AND DESIGN TECHNIQUE (SADT)
SADT merupakan metodologi pengembangan sistem terstruktur yg
dikembangkan oleh D.T. Ross selama tahun 1969 sampai dengan tahun 1973.
SADT kemudian didukung dan dikembangkan oleh SofTech Corporation sejak
tahun 1974
SADT memandang suatu sistem terdiri dari 2 hal sbb :
o Benda (obyek, dokumen atau data )
o Kejadian (kegiatan yang dilakukan oleh orang, mesin atau perangkat lunak )
Dua Tipe Diagram yg digunakan didalam paket SADT :
o Diagram kegiatan (activity diagram) yang disebut dengan actigrams
o Diagram data (data diagram) yang disebut dengan datagrams
SADT sebagai metodologi pengembangan sistem terstruktur juga menganut
konsep DEKOMPOSISI (menggambarkan sistem secara utuh terlebih dahulu
(whole sistem) sebagai tingkat tertinggi (top level) dan memecah menjadi
yg lebih rinci.
KEBAIKAN SADT
1. SADT mudah dipelajari
2. Merupakan alat yg baik untuk digunakan sebagai komunikasi antara
analis sistem dengan pemakai sistem selama proses pengembangan sistem.
3. Hasil daro desain sistem akan didapatkan dokumentasi yg baik
4. Dengan spesifikasi desain yg sama kebanyakan perancang sistem akan menghasilkan solusi yang hampir mirip
KETERBATASAN SADT
1. Membutuhkan waktu & personil yang lebih banyak untuk membuatnya
2. Metodologi ini hanya bagus untuk tahap analisis dan desain secara umum
3. Proses didalam modul tidak digambarkan di SADT
4. Aplikasi dari metodologi ini tidak membutuhkan tingkat keahlian yg tertentu & pengalaman dari analis sistem .
WARNIER/ORR
Bentuk utama dalam Diagram WarnierlDiagram Orr di ket:Ilbangkanoleh J.D.
Warnier pada akhir tabun 6O-andan awal tabun 70-an di Paris. Diagram ini diperkenalkan
untuk menampilkan struktur hirarki set data output dan jnput dari suatu
program. Kemudian K. Orr dari Topeka, Kansas, mengembangkan sebagian dari
konsep Warnier sehingga menjadi'desain analisis sistem informasi maupun desain
database.
Oleh karena itu diagram inidinamak~iDsebagaiDiagram Orr/Wanier (Diagram
W/O). Diagram itu digunakan untuk menampilkan struktur data maupun proses.
Alat utama dalam Diagram W/O adalah tanda kurung kurawal "{" yang juga
disebut sebagai 'universal'.
Tanda ini menunjukkan dekomposisi (penyusunan kembali)
sistem yang dibicarakan. Item yang tidak mengalami dekomposisi lagi
disebut
elemen. Jika DiagramW/0 menggambarkan struktur data, maka elemennya
adalah
data, namunjika diagram ini menggambarkan proses sistem,maka elemennya
adalah
operasi.
J Warnier / Orr diagram adalah diagram gaya yang sangat berguna untuk
menjelaskan proses kompleks (misalnya program-program komputer, proses
bisnis, petunjuk) dan objek
Prinsip kunci dari metodologi W/O adalah desain dari struktur program yg
tertulis dilengkapi dengan struktur datanya.
Diagram W/O dapat menggambarkan struktur data yg berbentuk :
1. Struktur Data Urut
2. Struktur Data Repetisi
3. Struktur Data Seleksian bagan berjenjang yg diputar.
JSD (JACKSON’S SYSTEMS DEVELOPMENT)
JSD (Jackson Structured Design) diagram telah digunakan untuk berbagai
aspek dari analisis tugas dan notasi dialog. Seperti halnya flow chart,
JSD memiliki kelebihan dalam hal model ini telah dikenal luas oleh para
programer.
Pendekatan JSD dimulai dengan membangun suatu model dari
dunia nyata (real world) yg menyediakan subyek-subyek
permasalahan dari sistem
Fungsi dari sistem kemudian ditambahkan ke dalam model dunia
nyata ini.
Dunia nyata dijelaskan dalam bentuk kejadian-kejadian yg terjadi
dalam suatu urutan waktu tertentu.
JSD lebih tepat digunakan untuk sistem yang sifatnya dinamik,
yaitu dimensi waktu merupakan faktor penting dibanding sistem yg
statis.
Dunia nyata di JSD dapat berupa kesatuan (entitas) dan
tindakannya (action)
JSD mempunyai enam prosedur utama untuk mengembangkan
sistem, yaitu sbb :
1. Langkah tindakan kesatuan (entity action step)
2. Langkah struktur kesatuan (entity structure step)
3. Langkah model awal (initial model step)
4. Langkah fungsi (function step)
5. langkah pengaturan waktu sistem (system timing step)
6. Langkah implementsi (implementation step).
Tidak ada komentar:
Posting Komentar