Salah satu kebijakan Bank Indonesia adalah BI Rate. BI Rate adalah suku bunga kebijakan yang mencerminkan sikap atau stance kebijakan moneter yang ditetapkan oleh bank Indonesia dan diumumkan kepada publik.
Bank Indonesia mempunyai otonomi penuh dalam merumuskan dan melaksanakan setiap tugas dan wewenangnya sebagaimana ditentukan dalam undang-undang tersebut. Pihak luar tidak dibenarkan mencampuri pelaksanaan tugas Bank Indonesia, dan Bank Indonesia juga berkewajiban untuk menolak atau mengabaikan intervensi dalam bentuk apapun dari pihak manapun juga.
Fungsi
BI Rate diumumkan oleh Dewan Gubernur Bank Indonesia setiap Rapat Dewan Gubernur bulanan dan diimplementasikan pada operasi moneter yang dilakukan Bank Indonesia melalui pengelolaan likuiditas (liquidity management) di pasar uang untuk mencapai sasaran operasional kebijakan moneter.
Sasaran operasional kebijakan moneter dicerminkan pada perkembangan suku bunga Pasar Uang Antar Bank Overnight (PUAB O/N). Pergerakan di suku bunga PUAB ini diharapkan akan diikuti oleh perkembangan di suku bunga deposito, dan pada gilirannya suku bunga kredit perbankan.
Dengan mempertimbangkan pula faktor-faktor lain dalam perekonomian, Bank Indonesia pada umumnya akan menaikkan BI Rate apabila inflasi ke depan diperkirakan melampaui sasaran yang telah ditetapkan, sebaliknya Bank Indonesia akan menurunkan BI Rate apabila inflasi ke depan diperkirakan berada di bawah sasaran yang telah ditetapkan.
Kamis, 29 Maret 2012
Sejarah bank Indonesia
Bank Indonesia (BI, dulu disebut De Javasche Bank) adalah bank sentral Republik Indonesia. Sebagai bank sentral, BI mempunyai satu tujuan tunggal, yaitu mencapai dan memelihara kestabilan nilai rupiah. Kestabilan nilai rupiah ini mengandung dua aspek, yaitu kestabilan nilai mata uang terhadap barang dan jasa, serta kestabilan terhadap mata uang negara lain.
Untuk mencapai tujuan tersebut BI didukung oleh tiga pilar yang merupakan tiga bidang tugasnya. Ketiga bidang tugas ini adalah menetapkan dan melaksanakan kebijakan moneter, mengatur dan menjaga kelancaran sistem pembayaran, serta mengatur dan mengawasi perbankan di Indonesia. Ketiganya perlu diintegrasi agar tujuan mencapai dan memelihara kestabilan nilai rupiah dapat dicapai secara efektif dan efisien.
BI juga menjadi satu-satunya lembaga yang memiliki hak untuk mengedarkan uang di Indonesia. Dalam melaksanakan tugas dan wewenangnya BI dipimpin oleh Dewan Gubernur. Untuk periode 2008-2013, Darmin Nasution menjabat posisi sebagai Gubernur BI menggantikan Boediono yang menjadi Wakil Presiden.
Sejarah
Pada 1828 De Javasche Bank didirikan oleh Pemerintah Hindia Belanda sebagai bank sirkulasi yang bertugas mencetak dan mengedarkan uang.
Tahun 1953, Undang-Undang Pokok Bank Indonesia menetapkan pendirian Bank Indonesia untuk menggantikan fungsi De Javasche Bank sebagai bank sentral, dengan tiga tugas utama di bidang moneter, perbankan, dan sistem pembayaran. Di samping itu, Bank Indonesia diberi tugas penting lain dalam hubungannya dengan Pemerintah dan melanjutkan fungsi bank komersial yang dilakukan oleh DJB sebelumnya.
Pada tahun 1968 diterbitkan Undang-Undang Bank Sentral yang mengatur kedudukan dan tugas Bank Indonesia sebagai bank sentral, terpisah dari bank-bank lain yang melakukan fungsi komersial. Selain tiga tugas pokok bank sentral, Bank Indonesia juga bertugas membantu Pemerintah sebagai agen pembangunan mendorong kelancaran produksi dan pembangunan serta memperluas kesempatan kerja guna meningkatkan taraf hidup rakyat.
Tahun 1999 merupakan Babak baru dalam sejarah Bank Indonesia, sesuai dengan UU No.23/1999 yang menetapkan tujuan tunggal Bank Indonesia yaitu mencapai dan memelihara kestabilan nilai rupiah.
Pada tahun 2004, Undang-Undang Bank Indonesia diamandemen dengan fokus pada aspek penting yang terkait dengan pelaksanaan tugas dan wewenang Bank Indonesia, termasuk penguatan governance. Pada tahun 2008, Pemerintah mengeluarkan Peraturan Pemerintah Pengganti Undang-Undang No.2 tahun 2008 tentang Perubahan Kedua atas Undang-Undang No.23 tahun 1999 tentang Bank Indonesia sebagai bagian dari upaya menjaga stabilitas sistem keuangan. Amandemen dimaksudkan untuk meningkatkan ketahanan perbankan nasional dalam menghadapi krisis global melalui peningkatan akses perbankan terhadap Fasilitas Pembiayaan Jangka Pendek dari Bank Indonesia.
Status dan Kedudukan Bank Indonesia
Sebagai Lembaga Negara yang Independen
Babak baru dalam sejarah Bank Indonesia sebagai Bank Sentral yang independen dimulai ketika sebuah undang-undang baru, yaitu UU No. 23/1999 tentang Bank Indonesia, dinyatakan berlaku pada tanggal 17 Mei 1999. Undang-undang ini memberikan status dan kedudukan sebagai suatu lembaga negara independen dan bebas dari campur tangan pemerintah ataupun pihak lainnya. Sebagai suatu lembaga negara yang independen, Bank Indonesia mempunyai otonomi penuh dalam merumuskan dan melaksanakan setiap tugas dan wewenangnya sebagaimana ditentukan dalam undang-undang tersebut.Pihak luar tidak dibenarkan mencampuri pelaksanaan tugas Bank Indonesia, dan Bank Indonesia juga berkewajiban untuk menolak atau mengabaikan intervensi dalam bentuk apapun dari pihak manapun juga. Untuk lebih menjamin independensitersebut, undang-undang ini telah memberikan kedudukan khusus kepada Bank Indonesia dalam struktur ketatanegaraan Republik Indonesia. Sebagai Lembaga negara yang independen kedudukan Bank Indonesia tidak sejajar dengan Lembaga Tinggi Negara. Disamping itu, kedudukan Bank Indonesia juga tidak sama dengan Departemen, karena kedudukan Bank Indonesia berada diluar Pemerintah. Status dan kedudukan yang khusus tersebut diperlukan agar Bank Indonesia dapat melaksanakan peran dan fungsinya sebagai otoritas moneter secara lebih efektif dan efisien.
Status Bank Indonesia baik sebagai badan hukum publik maupun badan hukum perdata ditetapkan dengan undang-undang. Sebagai badan hukum publik Bank Indonesia berwenang menetapkan peraturan-peraturan hukum yang merupakan pelaksanaan dari undang-undang yang mengikat seluruh masyarakat luas sesuai dengan tugas dan wewenangnya. Sebagai badan hukum perdata, Bank Indonesia dapat bertindak untuk dan atas nama sendiri di dalam maupun di luar pengadilan.
Dalam kapasitasnya sebagai bank sentral, Bank Indonesia mempunyai satu tujuan tunggal, yaitu mencapai dan memelihara kestabilan nilairupiah. Kestabilan nilai rupiah ini mengandung dua aspek, yaitu kestabilan nilai mata uang terhadap barang dan jasa, serta kestabilan terhadap mata uang negara lain. Aspek pertama tercermin pada perkembangan laju inflasi, sementara aspek kedua tercermin pada perkembangan nilai tukar rupiah terhadap mata uang negara lain. Perumusan tujuan tunggal ini dimaksudkan untuk memperjelas sasaran yang harus dicapai Bank Indonesia serta batas-batas tanggung jawabnya. Dengan demikian, tercapai atau tidaknya tujuan Bank Indonesia ini kelak akan dapat diukur dengan mudah.
Untuk mencapai tujuan tersebut Bank Indonesia didukung oleh tiga pilar yang merupakan tiga bidang tugasnya. Ketiga bidang tugas ini adalah menetapkan dan melaksanakan kebijakan moneter, mengatur dan menjaga kelancaran sistem pembayaran, serta mengatur dan mengawasiperbankan di Indonesia. Ketiganya perlu diintegrasi agar tujuan mencapai dan memelihara kestabilan nilai rupiah dapat dicapai secara efektif dan efisien.
Untuk mencapai tujuan tersebut BI didukung oleh tiga pilar yang merupakan tiga bidang tugasnya. Ketiga bidang tugas ini adalah menetapkan dan melaksanakan kebijakan moneter, mengatur dan menjaga kelancaran sistem pembayaran, serta mengatur dan mengawasi perbankan di Indonesia. Ketiganya perlu diintegrasi agar tujuan mencapai dan memelihara kestabilan nilai rupiah dapat dicapai secara efektif dan efisien.
BI juga menjadi satu-satunya lembaga yang memiliki hak untuk mengedarkan uang di Indonesia. Dalam melaksanakan tugas dan wewenangnya BI dipimpin oleh Dewan Gubernur. Untuk periode 2008-2013, Darmin Nasution menjabat posisi sebagai Gubernur BI menggantikan Boediono yang menjadi Wakil Presiden.
Sejarah
Pada 1828 De Javasche Bank didirikan oleh Pemerintah Hindia Belanda sebagai bank sirkulasi yang bertugas mencetak dan mengedarkan uang.
Tahun 1953, Undang-Undang Pokok Bank Indonesia menetapkan pendirian Bank Indonesia untuk menggantikan fungsi De Javasche Bank sebagai bank sentral, dengan tiga tugas utama di bidang moneter, perbankan, dan sistem pembayaran. Di samping itu, Bank Indonesia diberi tugas penting lain dalam hubungannya dengan Pemerintah dan melanjutkan fungsi bank komersial yang dilakukan oleh DJB sebelumnya.
Pada tahun 1968 diterbitkan Undang-Undang Bank Sentral yang mengatur kedudukan dan tugas Bank Indonesia sebagai bank sentral, terpisah dari bank-bank lain yang melakukan fungsi komersial. Selain tiga tugas pokok bank sentral, Bank Indonesia juga bertugas membantu Pemerintah sebagai agen pembangunan mendorong kelancaran produksi dan pembangunan serta memperluas kesempatan kerja guna meningkatkan taraf hidup rakyat.
Tahun 1999 merupakan Babak baru dalam sejarah Bank Indonesia, sesuai dengan UU No.23/1999 yang menetapkan tujuan tunggal Bank Indonesia yaitu mencapai dan memelihara kestabilan nilai rupiah.
Pada tahun 2004, Undang-Undang Bank Indonesia diamandemen dengan fokus pada aspek penting yang terkait dengan pelaksanaan tugas dan wewenang Bank Indonesia, termasuk penguatan governance. Pada tahun 2008, Pemerintah mengeluarkan Peraturan Pemerintah Pengganti Undang-Undang No.2 tahun 2008 tentang Perubahan Kedua atas Undang-Undang No.23 tahun 1999 tentang Bank Indonesia sebagai bagian dari upaya menjaga stabilitas sistem keuangan. Amandemen dimaksudkan untuk meningkatkan ketahanan perbankan nasional dalam menghadapi krisis global melalui peningkatan akses perbankan terhadap Fasilitas Pembiayaan Jangka Pendek dari Bank Indonesia.
Status dan Kedudukan Bank Indonesia
Sebagai Lembaga Negara yang Independen
Babak baru dalam sejarah Bank Indonesia sebagai Bank Sentral yang independen dimulai ketika sebuah undang-undang baru, yaitu UU No. 23/1999 tentang Bank Indonesia, dinyatakan berlaku pada tanggal 17 Mei 1999. Undang-undang ini memberikan status dan kedudukan sebagai suatu lembaga negara independen dan bebas dari campur tangan pemerintah ataupun pihak lainnya. Sebagai suatu lembaga negara yang independen, Bank Indonesia mempunyai otonomi penuh dalam merumuskan dan melaksanakan setiap tugas dan wewenangnya sebagaimana ditentukan dalam undang-undang tersebut.Pihak luar tidak dibenarkan mencampuri pelaksanaan tugas Bank Indonesia, dan Bank Indonesia juga berkewajiban untuk menolak atau mengabaikan intervensi dalam bentuk apapun dari pihak manapun juga. Untuk lebih menjamin independensitersebut, undang-undang ini telah memberikan kedudukan khusus kepada Bank Indonesia dalam struktur ketatanegaraan Republik Indonesia. Sebagai Lembaga negara yang independen kedudukan Bank Indonesia tidak sejajar dengan Lembaga Tinggi Negara. Disamping itu, kedudukan Bank Indonesia juga tidak sama dengan Departemen, karena kedudukan Bank Indonesia berada diluar Pemerintah. Status dan kedudukan yang khusus tersebut diperlukan agar Bank Indonesia dapat melaksanakan peran dan fungsinya sebagai otoritas moneter secara lebih efektif dan efisien.
Status Bank Indonesia baik sebagai badan hukum publik maupun badan hukum perdata ditetapkan dengan undang-undang. Sebagai badan hukum publik Bank Indonesia berwenang menetapkan peraturan-peraturan hukum yang merupakan pelaksanaan dari undang-undang yang mengikat seluruh masyarakat luas sesuai dengan tugas dan wewenangnya. Sebagai badan hukum perdata, Bank Indonesia dapat bertindak untuk dan atas nama sendiri di dalam maupun di luar pengadilan.
Dalam kapasitasnya sebagai bank sentral, Bank Indonesia mempunyai satu tujuan tunggal, yaitu mencapai dan memelihara kestabilan nilairupiah. Kestabilan nilai rupiah ini mengandung dua aspek, yaitu kestabilan nilai mata uang terhadap barang dan jasa, serta kestabilan terhadap mata uang negara lain. Aspek pertama tercermin pada perkembangan laju inflasi, sementara aspek kedua tercermin pada perkembangan nilai tukar rupiah terhadap mata uang negara lain. Perumusan tujuan tunggal ini dimaksudkan untuk memperjelas sasaran yang harus dicapai Bank Indonesia serta batas-batas tanggung jawabnya. Dengan demikian, tercapai atau tidaknya tujuan Bank Indonesia ini kelak akan dapat diukur dengan mudah.
Untuk mencapai tujuan tersebut Bank Indonesia didukung oleh tiga pilar yang merupakan tiga bidang tugasnya. Ketiga bidang tugas ini adalah menetapkan dan melaksanakan kebijakan moneter, mengatur dan menjaga kelancaran sistem pembayaran, serta mengatur dan mengawasiperbankan di Indonesia. Ketiganya perlu diintegrasi agar tujuan mencapai dan memelihara kestabilan nilai rupiah dapat dicapai secara efektif dan efisien.
persyaratan dalam pembuatan rekening bank umum
Kemudahan yang ditawarkan pihak perbankan bagi para nasabahnya untuk membuka rekening baru saat ini memang cukup membantu para calon nasabah. Kita tinggal datang ke bank, mengisi formulir, meyerakan ID card, dan dalam hitungan beberapa menit saja rekening baru kita telah siap. Tetapi lain halnya bila rekening yang akan dibuka akan digunakan untuk kepentingan organisasi. Pimpinan organisasi akan mengeluarkan surat pengantar pembuatan rekening bank yang akan dibawa oleh petugas ke bank.
Contoh Pembukaan Rekening pada Bank Mandiri persyaratannya adalah:
Persyaratan
Setoran awal minimal Rp. 500.000,-
Kartu identitas:
Warga Negara Indonesia: Kartu Tanda Penduduk
Warga Negara Asing: Paspor dan KIMS/KITAS/KITAP
Dikenakan biaya administrasi bulanan
catatan:
KTP DKI Jaya dapat digunakan untuk membuka rekening di seluruh cabang Bank Mandiri yang beroperasi di wilayah DKI Jakarta.
KTP non DKI Jaya hanya dapat digunakan untuk membuka rekening di Bank Mandiri yang beroperasi di wilayah Pemda penerbit KTP.
Apabila digunakan untuk membuka rekening Tabungan di luar wilayah KTP setempat maka wajib dilampiri dengan :
Surat Keterangan Domisili atau
Surat Keterangan Kerja
Contoh Pembukaan Rekening pada Bank Mandiri persyaratannya adalah:
Persyaratan
Setoran awal minimal Rp. 500.000,-
Kartu identitas:
Warga Negara Indonesia: Kartu Tanda Penduduk
Warga Negara Asing: Paspor dan KIMS/KITAS/KITAP
Dikenakan biaya administrasi bulanan
catatan:
KTP DKI Jaya dapat digunakan untuk membuka rekening di seluruh cabang Bank Mandiri yang beroperasi di wilayah DKI Jakarta.
KTP non DKI Jaya hanya dapat digunakan untuk membuka rekening di Bank Mandiri yang beroperasi di wilayah Pemda penerbit KTP.
Apabila digunakan untuk membuka rekening Tabungan di luar wilayah KTP setempat maka wajib dilampiri dengan :
Surat Keterangan Domisili atau
Surat Keterangan Kerja
Selasa, 06 Maret 2012
SDLC (System Development Life Cycle)
SDLC (System Development Life Cycle) > Siklus Hidup Pengembangan Sistem
Fase Utama:
• Perencanaan: (Mengapa Mengembangkan Sistem ?)
• Analisis: (Siapa, apa, kapan dan dimana sistem ?)
• Perancangan: (Bagaimana kerja sistem?)
• Implementasi: (Bagaimana Sistem Dipasang/diinstal?)
Perencanaan:
• Mengidentifikasikan Nilai Bisnis
• Analisis Kelayakan
• Membuat Rencana Kerja
• Mengatur Staff
• Mengontrol dan Mengarahkan Projek
Analisis:
• Analisis
• Mencari informasi yang terkait dengan sistem
• Menentukan model proses
• Menentukan model data
Perancangan
• Perancangan Proses secara Fisik
• Perancangan Arsitektur Sistem
• Perancangan Interface
• Perancangan Basis Data dan Berkas
• Perancangan Program
Implementasi:
• Construction
• Instalation
SDLC adalah tahapan-tahapan pekerjaan yang dilakukan oleh analis sistem dan programmer dalam membangun sistem informasi. Langkah yang digunakan meliputi :
1. Melakukan survei dan menilai kelayakan proyek pengembangan sistem informasi
2. Mempelajari dan menganalisis sistem informasi yang sedang berjalan
3. Menentukan permintaan pemakai sistem informasi
4. Memilih solusi atau pemecahan masalah yang paling baik
5. Menentukan perangkat keras (hardware) dan perangkat lunak (software)
6. Merancang sistem informasi baru
7. Membangun sistem informasi baru
8. Mengkomunikasikan dan mengimplementasikan sistem informasi baru
9. Memelihara dan melakukan perbaikan/peningkatan sistem informasi baru bila diperlukan
System Development Lyfe Cycle (SDLC) adalah keseluruhan proses dalam membangun sistem melalui beberapa langkah. Ada beberapa model SDLC. Model yang cukup populer dan banyak digunakan adalah waterfall. Beberapa model lain SDLC misalnya fountain, spiral, rapid, prototyping, incremental, build & fix, dan synchronize & stabilize. Dengan siklus SDLC, proses membangun sistem dibagi menjadi beberapa langkah dan pada sistem yang besar, masing-masing langkah dikerjakan oleh tim yang berbeda. Dalam sebuah siklus SDLC, terdapat enam langkah. Jumlah langkah SDLC pada referensi lain mungkin berbeda, namun secara umum adalah sama. Langkah tersebut adalah :
1. Analisis sistem, yaitu membuat analisis aliran kerja manajemen yang sedang berjalan
2. Spesifikasi kebutuhan sistem, yaitu melakukan perincian mengenai apa saja yang dibutuhkan dalam pengembangan sistem dan membuat perencanaan yang berkaitan dengan proyek sistem
3. Perancangan sistem, yaitu membuat desain aliran kerja manajemen dan desain pemrograman yang diperlukan untuk pengembangan sistem informasi
4. Pengembangan sistem, yaitu tahap pengembangan sistem informasi dengan menulis program yang diperlukan
5. Pengujian sistem, yaitu melakukan pengujian terhadap sistem yang telah dibuat
6. Implementasi dan pemeliharaan sistem, yaitu menerapkan dan memelihara sistem yang telah dibuat
Siklus SDLC dijalankan secara berurutan, mulai dari langkah pertama hingga langkah keenam. Setiap langkah yang telah selesai harus dikaji ulang, kadang-kadang bersama expert user, terutama dalam langkah spesifikasi kebutuhan dan perancangan sistem untuk memastikan bahwa langkah telah dikerjakan dengan benar dan sesuai harapan. Jika tidak maka langkah tersebut perlu diulangi lagi atau kembali ke langkah sebelumnya.
Kaji ulang yang dimaksud adalah pengujian yang sifatnya quality control, sedangkan pengujian di langkah kelima bersifat quality assurance. Quality control dilakukan oleh personal internal tim untuk membangun kualitas, sedangkan quality assurance dilakukan oleh orang di luar tim untuk menguji kualitas sistem. Semua langkah dalam siklus harus terdokumentasi. Dokumentasi yang baik akan mempermudah pemeliharaan dan peningkatan fungsi sistem.
PERANGKAT PEMODELAN
Perangkat pemodelan merupakan salah satu ciri pendekatan terstruktur. Perangkat pemodelan adalah suatu model yang digunakan untuk menguraikan sistem menjadi bagian‐bagian yang dapat diatur dan mengkomunikasikan ciri konseptual dan fungsional kepada pengamat
Peran perangkat pemodelan :
1. Komunikasi
Perangkat pemodelan dapat digunakan sebagai alat komunikasi antara pemakai dengan analis sistem dalam pengembangan sistem.
2. Eksperimentasi
Pengembangan sistem bersifat trial and erroe.
3. Prediksi
Model meramalkan bagaimana suatu sistem akan bekerja.
Jenis perangkat pemodelan antara lain :
1. Diagram Arus Data (DFD)
Menunjukkan proses yang dijalankan data dalam sistem
2. Kamus Data
Definisi elemen data dalam sistem
3. Entity Relationship Diagram (ERD) Model penyimpanan data dalam DFD
4. State Transition Diagram (STD)
Menunjukkan keadaan tertentu dimana suatu sistem dapat ada dan transisi yang menghasilkan keadaan tertentu yang baru. STD digunakan untuk sistem yang real time.
5. Bagan Struktur
Menggambarkan suatu hierarki modul program perangkat lunak termasuk dokumentasi interface antar modul
6. Diagram Alur Program Terstruktur (Structured Program Flowchart) Menggambarkan alur dan logika program
7. Alat Spesifikasi Proses
Memberikan deskripsi yang lengkap tentang proses‐proses yang ditemukan dalam diagram alur data tingkat dasar.
Contoh :
‐ Bahasa Inggris Terstruktur
‐ Tabel Keputusan
‐ Pohon Keputusan
‐ Persamaan
8. Diagram Warnier‐Orr (WOD)
Menunjukkan penguraian hierarkhi proses atau data
9. Diagram Jackson
Membuat model struktur program perangkat lunak dari struktur data.
JAD ( Joint Application Development)
• Suatu teknik yang melibatkan pemakai dan profesional sistem dalam pengembangan sistem
• Dapat digunakan di setiap tahap
Alat dan Metode yang dapat digunakan untuk setiap tahap dari SDLC
1. Tahap Perencanaan
• Alat dan Teknik yang digunakan:
Joint Application Development (JAD)
Entity Relationship Diagram (ERD)
• Tujuan utama:
Mengajukan proposal dan menentukan prioritas
Proposal proyek berdasarkan Analisa kelayakan TELOS dan Faktor strategik
PDM
• Hasil :
Laporan sistem perencanaan
2. Tahap Analisis
• Alat dan Teknik yang digunakan :
JAD Decision Table
DFD Decision Tree
Kamus Data Equation
ERD Interview
State Transition Diagram (STD) Sampling
Structured English Observasi
• Tujuan utama :
Investigasi, Membuat spesifikasi dan model dari kebutuhan pemakai
• Hasil :
Laporan sistem analisis
3. Tahap Perancangan Umum
• Alat dan Teknik yang digunakan :
Lembar kerja perancangan secara umum DFD
JAD Kamus Data
ERD STD
Structured English Decision Table
Decision Tree Equation
• Tujuan utama :
Membuat alternatif‐alternatif rancangan sistem secara umum
• Hasil :
Laporan Rancangan Sistem Secara Umum
4. Tahap Evaluasi dan Seleksi
• Alat dan Teknik yang digunakan :
Lembar kerja kelayakan TELOS
Lembar kerja faktor strategik PDM
Lembar kerja MURRE (Maintainability, Usability, Reusability, Realibility dan
Extendability)
Analisis biaya dan keuntungan
• Tujuan utama :
Mendefinisikan hasil yang optimal dari setiap alternatif‐alternatif rancangan secara umum
• Hasil :
Laporan Evaluasi dan seleksi
5. Tahap Perancangan Rinci
• Alat dan Teknik yang digunakan :
Various layout grids
Various modeling tools
• Tujuan utama :
Membuat rancangan secara fungsional untuk : output, input, proses, control, database, dan platform teknologi
• Hasil :
Laporan rancangan rinci (blueprint untuk sistem baru)
6. Tahap Implementasi
• Alat dan Teknik yang digunakan :
Software Metric JAD
Struktur berbentuk grafik ERD yg sudah dimodifikasi
Struktur program flowchart Bahasa pemrograman komputer
Struktur berbentuk Bhs Inggris Perangkat lunak untuk pengembangan
Decision Table Walkthrough
Decision Tree Test Case
Equation Training
W/O diagram Review sebelum implementasi
• Tujuan utama :
Membangun sistem baru dan mengoperasikan
• Hasil :
Laporan implementasi sistem
Fase Utama:
• Perencanaan: (Mengapa Mengembangkan Sistem ?)
• Analisis: (Siapa, apa, kapan dan dimana sistem ?)
• Perancangan: (Bagaimana kerja sistem?)
• Implementasi: (Bagaimana Sistem Dipasang/diinstal?)
Perencanaan:
• Mengidentifikasikan Nilai Bisnis
• Analisis Kelayakan
• Membuat Rencana Kerja
• Mengatur Staff
• Mengontrol dan Mengarahkan Projek
Analisis:
• Analisis
• Mencari informasi yang terkait dengan sistem
• Menentukan model proses
• Menentukan model data
Perancangan
• Perancangan Proses secara Fisik
• Perancangan Arsitektur Sistem
• Perancangan Interface
• Perancangan Basis Data dan Berkas
• Perancangan Program
Implementasi:
• Construction
• Instalation
SDLC adalah tahapan-tahapan pekerjaan yang dilakukan oleh analis sistem dan programmer dalam membangun sistem informasi. Langkah yang digunakan meliputi :
1. Melakukan survei dan menilai kelayakan proyek pengembangan sistem informasi
2. Mempelajari dan menganalisis sistem informasi yang sedang berjalan
3. Menentukan permintaan pemakai sistem informasi
4. Memilih solusi atau pemecahan masalah yang paling baik
5. Menentukan perangkat keras (hardware) dan perangkat lunak (software)
6. Merancang sistem informasi baru
7. Membangun sistem informasi baru
8. Mengkomunikasikan dan mengimplementasikan sistem informasi baru
9. Memelihara dan melakukan perbaikan/peningkatan sistem informasi baru bila diperlukan
System Development Lyfe Cycle (SDLC) adalah keseluruhan proses dalam membangun sistem melalui beberapa langkah. Ada beberapa model SDLC. Model yang cukup populer dan banyak digunakan adalah waterfall. Beberapa model lain SDLC misalnya fountain, spiral, rapid, prototyping, incremental, build & fix, dan synchronize & stabilize. Dengan siklus SDLC, proses membangun sistem dibagi menjadi beberapa langkah dan pada sistem yang besar, masing-masing langkah dikerjakan oleh tim yang berbeda. Dalam sebuah siklus SDLC, terdapat enam langkah. Jumlah langkah SDLC pada referensi lain mungkin berbeda, namun secara umum adalah sama. Langkah tersebut adalah :
1. Analisis sistem, yaitu membuat analisis aliran kerja manajemen yang sedang berjalan
2. Spesifikasi kebutuhan sistem, yaitu melakukan perincian mengenai apa saja yang dibutuhkan dalam pengembangan sistem dan membuat perencanaan yang berkaitan dengan proyek sistem
3. Perancangan sistem, yaitu membuat desain aliran kerja manajemen dan desain pemrograman yang diperlukan untuk pengembangan sistem informasi
4. Pengembangan sistem, yaitu tahap pengembangan sistem informasi dengan menulis program yang diperlukan
5. Pengujian sistem, yaitu melakukan pengujian terhadap sistem yang telah dibuat
6. Implementasi dan pemeliharaan sistem, yaitu menerapkan dan memelihara sistem yang telah dibuat
Siklus SDLC dijalankan secara berurutan, mulai dari langkah pertama hingga langkah keenam. Setiap langkah yang telah selesai harus dikaji ulang, kadang-kadang bersama expert user, terutama dalam langkah spesifikasi kebutuhan dan perancangan sistem untuk memastikan bahwa langkah telah dikerjakan dengan benar dan sesuai harapan. Jika tidak maka langkah tersebut perlu diulangi lagi atau kembali ke langkah sebelumnya.
Kaji ulang yang dimaksud adalah pengujian yang sifatnya quality control, sedangkan pengujian di langkah kelima bersifat quality assurance. Quality control dilakukan oleh personal internal tim untuk membangun kualitas, sedangkan quality assurance dilakukan oleh orang di luar tim untuk menguji kualitas sistem. Semua langkah dalam siklus harus terdokumentasi. Dokumentasi yang baik akan mempermudah pemeliharaan dan peningkatan fungsi sistem.
PERANGKAT PEMODELAN
Perangkat pemodelan merupakan salah satu ciri pendekatan terstruktur. Perangkat pemodelan adalah suatu model yang digunakan untuk menguraikan sistem menjadi bagian‐bagian yang dapat diatur dan mengkomunikasikan ciri konseptual dan fungsional kepada pengamat
Peran perangkat pemodelan :
1. Komunikasi
Perangkat pemodelan dapat digunakan sebagai alat komunikasi antara pemakai dengan analis sistem dalam pengembangan sistem.
2. Eksperimentasi
Pengembangan sistem bersifat trial and erroe.
3. Prediksi
Model meramalkan bagaimana suatu sistem akan bekerja.
Jenis perangkat pemodelan antara lain :
1. Diagram Arus Data (DFD)
Menunjukkan proses yang dijalankan data dalam sistem
2. Kamus Data
Definisi elemen data dalam sistem
3. Entity Relationship Diagram (ERD) Model penyimpanan data dalam DFD
4. State Transition Diagram (STD)
Menunjukkan keadaan tertentu dimana suatu sistem dapat ada dan transisi yang menghasilkan keadaan tertentu yang baru. STD digunakan untuk sistem yang real time.
5. Bagan Struktur
Menggambarkan suatu hierarki modul program perangkat lunak termasuk dokumentasi interface antar modul
6. Diagram Alur Program Terstruktur (Structured Program Flowchart) Menggambarkan alur dan logika program
7. Alat Spesifikasi Proses
Memberikan deskripsi yang lengkap tentang proses‐proses yang ditemukan dalam diagram alur data tingkat dasar.
Contoh :
‐ Bahasa Inggris Terstruktur
‐ Tabel Keputusan
‐ Pohon Keputusan
‐ Persamaan
8. Diagram Warnier‐Orr (WOD)
Menunjukkan penguraian hierarkhi proses atau data
9. Diagram Jackson
Membuat model struktur program perangkat lunak dari struktur data.
JAD ( Joint Application Development)
• Suatu teknik yang melibatkan pemakai dan profesional sistem dalam pengembangan sistem
• Dapat digunakan di setiap tahap
Alat dan Metode yang dapat digunakan untuk setiap tahap dari SDLC
1. Tahap Perencanaan
• Alat dan Teknik yang digunakan:
Joint Application Development (JAD)
Entity Relationship Diagram (ERD)
• Tujuan utama:
Mengajukan proposal dan menentukan prioritas
Proposal proyek berdasarkan Analisa kelayakan TELOS dan Faktor strategik
PDM
• Hasil :
Laporan sistem perencanaan
2. Tahap Analisis
• Alat dan Teknik yang digunakan :
JAD Decision Table
DFD Decision Tree
Kamus Data Equation
ERD Interview
State Transition Diagram (STD) Sampling
Structured English Observasi
• Tujuan utama :
Investigasi, Membuat spesifikasi dan model dari kebutuhan pemakai
• Hasil :
Laporan sistem analisis
3. Tahap Perancangan Umum
• Alat dan Teknik yang digunakan :
Lembar kerja perancangan secara umum DFD
JAD Kamus Data
ERD STD
Structured English Decision Table
Decision Tree Equation
• Tujuan utama :
Membuat alternatif‐alternatif rancangan sistem secara umum
• Hasil :
Laporan Rancangan Sistem Secara Umum
4. Tahap Evaluasi dan Seleksi
• Alat dan Teknik yang digunakan :
Lembar kerja kelayakan TELOS
Lembar kerja faktor strategik PDM
Lembar kerja MURRE (Maintainability, Usability, Reusability, Realibility dan
Extendability)
Analisis biaya dan keuntungan
• Tujuan utama :
Mendefinisikan hasil yang optimal dari setiap alternatif‐alternatif rancangan secara umum
• Hasil :
Laporan Evaluasi dan seleksi
5. Tahap Perancangan Rinci
• Alat dan Teknik yang digunakan :
Various layout grids
Various modeling tools
• Tujuan utama :
Membuat rancangan secara fungsional untuk : output, input, proses, control, database, dan platform teknologi
• Hasil :
Laporan rancangan rinci (blueprint untuk sistem baru)
6. Tahap Implementasi
• Alat dan Teknik yang digunakan :
Software Metric JAD
Struktur berbentuk grafik ERD yg sudah dimodifikasi
Struktur program flowchart Bahasa pemrograman komputer
Struktur berbentuk Bhs Inggris Perangkat lunak untuk pengembangan
Decision Table Walkthrough
Decision Tree Test Case
Equation Training
W/O diagram Review sebelum implementasi
• Tujuan utama :
Membangun sistem baru dan mengoperasikan
• Hasil :
Laporan implementasi sistem
Minggu, 05 Februari 2012
Deskripsi Mengenai Battery Li-Po
Lithium Polimer (Lipo)
Kadang-kadang bisa menjadi sulit untuk mengetahui baterai yang terbaik untuk aplikasi Anda. Untuk R / C pesawat ada berbagai macam baterai yang tersedia dan sementara banyak mungkin sesuai dengan aplikasi Anda tujuan utama Anda adalah untuk membeli baterai yang akan;
-Berada dalam anggaran Anda
-Memiliki siklus hidup yang panjang
-Memiliki ukuran yang benar dan berat
-Memberikan waktu penerbangan terlama
-Dapat memberikan tegangan yang benar / amp (Power)
Kami berharap panduan sederhana ini membantu Anda memahami berbagai jenis LiPoly (Lithium Polymer) dan baterai yang tepat untuk model Anda.
Anda mungkin telah memperhatikan sekarang bahwa baterai memiliki peringkat yang berbeda, ukuran, busi, kawat, tingkat biaya dan susunan kimiawi. Lets menguraikan;
Kapasitas (mAh).
Hal ini biasanya jumlah terbesar ditampilkan pada bungkusan dan diukur dalam mAh (milliamp / jam) atau Ah (Amp / jam). Kapasitas merupakan indikator pertama dari ukuran baterai. Untuk menjaga hal-hal sederhana, pikirkan kapasitas (mAh) sebagai jumlah bahan bakar dalam tangki gas mobil Anda. Sebuah tangki kapasitas yang lebih tinggi akan menjalankan mobil Anda lebih lama. Baterai 4000 mAh akan berlangsung selama dua kali lebih lama baterai 2.000 mAh.
Baterai 2.000 mah akan (secara teori) berjalan selama 1jam jika dikeringkan pada 2.000 Milliamps konstan.
Discharge (C)
Discharge adalah jumlah daya baterai bisa 'mendorong' keluar dan nomor yang ditampilkan '20C 'adalah penggandaan kapasitas. Misalnya; Baterai 20C debit di 20 x 2.000 mAh yang 40.000 mAh atau 40Amps.
Ini merupakan nomor penting jika Anda tahu motor Anda membutuhkan tingkat daya tertentu.
Selain ini, baterai 'Burst' menilai suatu, yang merupakan jumlah daya baterai debit untuk waktu yang singkat, biasanya 10-20 detik. Label baterai yang khas mungkin menunjukkan 20-30C, ini berarti baterai 1000 mAh bisa debit 20.000 mAh terus-menerus atau memberikan 10-20 tiba-tiba dan singkat kedua 30.000 mAh (30A) burst kekuasaan.
Tip: 'C' baterai peringkat A yang lebih tinggi akan bertahan lebih lama jika dijalankan pada tingkat 'C' lebih rendah. Contoh: menjalankan baterai 30C maksimum 20C akan memiliki siklus hidup lebih lama daripada lari 20C 20C di setiap penerbangan.
Tegangan (S)
Semua lithium Polymer sel dalam setiap industri memiliki tegangan nominal 3.7V per sel. Ketika terisi penuh sel LiPoly harus 4.2v dan ketika habis itu tidak boleh di bawah 3v.
Anda akan melihat bahwa LiPoly RC paket terdiri dari lapisan beberapa sel. Jika rating baterai adalah 3S ini berarti adalah 3 x 3.7V yang 11.1v. Ini memiliki 3 lapisan 3.7V masing-masing. Dengan kata lain, its a pack '3 sel '.
Berat / Ukuran
Untuk baterai yang akan tepat untuk model Anda harus cocok dalam baterai model dan juga menyeimbangkan pesawat dengan benar.
Ini pekerjaan temporer untuk memilih baterai terbesar dan paling kuat model Anda bisa menangani, tetapi hal ini akan mengorbankan kinerja penerbangan dan jika paket tegangan Anda terlalu tinggi; menghancurkan ESC atau Motor.
Periksa dengan Anda ESC dan spesifikasi Motor untuk memastikan Anda memiliki paket tegangan kanan kemudian memeriksa model CG (Center of Gravity) untuk menentukan berat baterai yang tepat.
LiPoly Pengisian
Selalu gunakan pengisi baterai lithium Polymer dan tidak pernah mengisi baterai di atas 4.2v per sel. (Contoh: 2S, tidak pernah di atas 8.4v)
Jangan biarkan baterai pengisian tanpa pengawasan.
Jangan pernah membiarkan tegangan baterai turun di bawah 3v per sel. (Contoh: 3S, tidak pernah di bawah 9v)
Kadang-kadang bisa menjadi sulit untuk mengetahui baterai yang terbaik untuk aplikasi Anda. Untuk R / C pesawat ada berbagai macam baterai yang tersedia dan sementara banyak mungkin sesuai dengan aplikasi Anda tujuan utama Anda adalah untuk membeli baterai yang akan;
-Berada dalam anggaran Anda
-Memiliki siklus hidup yang panjang
-Memiliki ukuran yang benar dan berat
-Memberikan waktu penerbangan terlama
-Dapat memberikan tegangan yang benar / amp (Power)
Kami berharap panduan sederhana ini membantu Anda memahami berbagai jenis LiPoly (Lithium Polymer) dan baterai yang tepat untuk model Anda.
Anda mungkin telah memperhatikan sekarang bahwa baterai memiliki peringkat yang berbeda, ukuran, busi, kawat, tingkat biaya dan susunan kimiawi. Lets menguraikan;
Kapasitas (mAh).
Hal ini biasanya jumlah terbesar ditampilkan pada bungkusan dan diukur dalam mAh (milliamp / jam) atau Ah (Amp / jam). Kapasitas merupakan indikator pertama dari ukuran baterai. Untuk menjaga hal-hal sederhana, pikirkan kapasitas (mAh) sebagai jumlah bahan bakar dalam tangki gas mobil Anda. Sebuah tangki kapasitas yang lebih tinggi akan menjalankan mobil Anda lebih lama. Baterai 4000 mAh akan berlangsung selama dua kali lebih lama baterai 2.000 mAh.
Baterai 2.000 mah akan (secara teori) berjalan selama 1jam jika dikeringkan pada 2.000 Milliamps konstan.
Discharge (C)
Discharge adalah jumlah daya baterai bisa 'mendorong' keluar dan nomor yang ditampilkan '20C 'adalah penggandaan kapasitas. Misalnya; Baterai 20C debit di 20 x 2.000 mAh yang 40.000 mAh atau 40Amps.
Ini merupakan nomor penting jika Anda tahu motor Anda membutuhkan tingkat daya tertentu.
Selain ini, baterai 'Burst' menilai suatu, yang merupakan jumlah daya baterai debit untuk waktu yang singkat, biasanya 10-20 detik. Label baterai yang khas mungkin menunjukkan 20-30C, ini berarti baterai 1000 mAh bisa debit 20.000 mAh terus-menerus atau memberikan 10-20 tiba-tiba dan singkat kedua 30.000 mAh (30A) burst kekuasaan.
Tip: 'C' baterai peringkat A yang lebih tinggi akan bertahan lebih lama jika dijalankan pada tingkat 'C' lebih rendah. Contoh: menjalankan baterai 30C maksimum 20C akan memiliki siklus hidup lebih lama daripada lari 20C 20C di setiap penerbangan.
Tegangan (S)
Semua lithium Polymer sel dalam setiap industri memiliki tegangan nominal 3.7V per sel. Ketika terisi penuh sel LiPoly harus 4.2v dan ketika habis itu tidak boleh di bawah 3v.
Anda akan melihat bahwa LiPoly RC paket terdiri dari lapisan beberapa sel. Jika rating baterai adalah 3S ini berarti adalah 3 x 3.7V yang 11.1v. Ini memiliki 3 lapisan 3.7V masing-masing. Dengan kata lain, its a pack '3 sel '.
Berat / Ukuran
Untuk baterai yang akan tepat untuk model Anda harus cocok dalam baterai model dan juga menyeimbangkan pesawat dengan benar.
Ini pekerjaan temporer untuk memilih baterai terbesar dan paling kuat model Anda bisa menangani, tetapi hal ini akan mengorbankan kinerja penerbangan dan jika paket tegangan Anda terlalu tinggi; menghancurkan ESC atau Motor.
Periksa dengan Anda ESC dan spesifikasi Motor untuk memastikan Anda memiliki paket tegangan kanan kemudian memeriksa model CG (Center of Gravity) untuk menentukan berat baterai yang tepat.
LiPoly Pengisian
Selalu gunakan pengisi baterai lithium Polymer dan tidak pernah mengisi baterai di atas 4.2v per sel. (Contoh: 2S, tidak pernah di atas 8.4v)
Jangan biarkan baterai pengisian tanpa pengawasan.
Jangan pernah membiarkan tegangan baterai turun di bawah 3v per sel. (Contoh: 3S, tidak pernah di bawah 9v)
Perbedaan Jenis Battery
Battery NiCD
Battery NiCD adalah type rechargeable battery paling lama yang ada di dunia, dan karena kapasitasnya yang besar, maka battery ini dipilih untuk ponsel-ponsel lama yang menggunakan tenaga besar. Saat ini sudah sangat jarang atau bisa dikatakan tidak ada lagi ponsel yang masih menggunakan battery jenis ini, tidak lain karena ukuran dan beratnya yang besar, juga proses chargingnya yang merepotkan, berikut ini proses charging battery NiCD yang benar. Untuk Battery baru charge selama 12 jam nonstop, dan selanjutnya charge pada saat battery NiCD sudah benar-benar habis atau kalau perlu discharge di desktop charger dahulu sebelum menchargenya, karena battery NiCD mempunyai permanen memory effect bila dicharge pada saat tidak benar-benar habis, sehingga battery anda semakin lama kapasitasnya semakin menurun dan akhirnya mati total.
NiMH / Metal.
NiMH adalah generasi baru dari rechargeable battery, keuntungannya dibanding battery NiCD adalah beratnya yanglebih ringan serta memory effect yang bersifat temporary, tetapi memory effect ini bisa menjadi permanen bilamana penge-charge-an yang dilakukan tidak benar. Selain ukuran dan berat NiMH yang lebih ringan, juga battery NiMH lebih ramah terhadap lingkungan, tetapi walau begitu battery NiMH tidak bisa dibuang di sampah begitu saja, karena ada pross khusus untuk me-recycle battery jenis ini.
Sampai sekarang battery NiMH masih sering kita temui dipasaran, terutama untuk ponsel-ponsel yang menengah kebawah, ini tidak lain karena battery NiMH harganya lebih murah sehingga bisa menekan harga ponsel secara keseluruhan, sedangkan cara perawatan battery NiMH yang benar adalah sebagai berikut. Untuk battery baru, usahakan charge battery NiMH anda paling tidak 12 jam untuk kali pertama, sedang untuk selanjutnya charge battery anda sesuai dengan petunjuk yang datang bersama ponsel anda plus sedikit tambahan (sekitar 30-60 menit) untuk memberikan kesempatan bagi battery NiMH untuk melakukan "trickle charge".
Usahakan pengisian dilakukan pada saat battery sudah benar-benar habis, dan tidak perlu melakukan discharge di desktop charger untuk pengisian selanjutnya seperti layaknya battery NiCD, dan bila suatu saat anda merasa terburu-buru dan tidak sempat menghabiskan battery NiMH anda, anda bisa melakukan charging walaupun pada saat tersebut battery anda belum benar-benar habis, konsekuensinya pada saat digunakan maka battery NiMH anda akan terasa cepat habis, tapi hal ini hanya berlangsung secara temporer karena bila anda sudah benar-benar menghabiskan battery anda, dan anda melakukan charging lagi, maka performa battery anda akan kembali seperti semula.
Li-Ion / Lithium Ion
Battery ini adalah battery generasi ke 3 dari rechargeable battery, dan keuntungannya terhadap battery NiMH maupun NiCD, adalah berat dan ukurannya yang ringan, sehingga bisa membuat ponsel menjadi berukuran kecil dan ringan. Kebanyakan ponsel yang keluar sekarang sudah menggunakan battery jenis ini sebagai sumber dayanya sehingga lambat laun harga battery Li-Ion semakin murah saja.
Keunggulan battery ini adalah tidak adanya memory effect pada saat charging sehingga tidak perlu menunggu battery ini habis baru melakukan charge, namun demikian ada pula beberapa perawatan yang perlu dilakukan pada battery ini. Untuk battery baru, charge battery anda sesuai dengan petunjuk atau sampai lampu/indikator ponsel anda menandakan battery full, setelah itu segera lepas charger anda, demikian juga untuk selanjutnya anda tidak perlu melakukan over charge untuk mendapatkan trickle charge seperti pada battery NiCD dan NiMH, karena pada battery Lithium tidak ada istilah trickle charge, bahkan overcharge battery lithium ion bisa menurunkan kemampuannya.
Walaupun tidak ada memory effect pada battery jenis ini, anda sebaiknya melakukan charging pada saat battery ini sudah habis atau indikator ponsel anda sudah menunjukkan "battery low", ini dikarenakan battery Lithium Ion memiliki "life cycle" (umur charging) yang lebih sedikit dari battery jenis NiCD dan NiMH, dan tiap kali anda melakukan charging dihitung sebagai 1 kali tidak peduli anda melakukan charge sampai penuh atau tidak.
Li-Poly / Lithium Polymer
Ini adalah generasi terbaru dari rechareable battery, keunggulannya adalah ramah terhadap lingkungan, sedang kemampuan lainnya sama persis dengan battery LIthium Ion. Untuk perawatan battery Lithium Polymer ini sama persis dengan battery Lithium Ion, hanya saja "handling" battery Li-Poly harus sedikit hati-hati mengingat sifatnya yang liquid sehingga bisa mengakibatkan bentuk battery bisa berubah karena tekanan.
Battery NiCD adalah type rechargeable battery paling lama yang ada di dunia, dan karena kapasitasnya yang besar, maka battery ini dipilih untuk ponsel-ponsel lama yang menggunakan tenaga besar. Saat ini sudah sangat jarang atau bisa dikatakan tidak ada lagi ponsel yang masih menggunakan battery jenis ini, tidak lain karena ukuran dan beratnya yang besar, juga proses chargingnya yang merepotkan, berikut ini proses charging battery NiCD yang benar. Untuk Battery baru charge selama 12 jam nonstop, dan selanjutnya charge pada saat battery NiCD sudah benar-benar habis atau kalau perlu discharge di desktop charger dahulu sebelum menchargenya, karena battery NiCD mempunyai permanen memory effect bila dicharge pada saat tidak benar-benar habis, sehingga battery anda semakin lama kapasitasnya semakin menurun dan akhirnya mati total.
NiMH / Metal.
NiMH adalah generasi baru dari rechargeable battery, keuntungannya dibanding battery NiCD adalah beratnya yanglebih ringan serta memory effect yang bersifat temporary, tetapi memory effect ini bisa menjadi permanen bilamana penge-charge-an yang dilakukan tidak benar. Selain ukuran dan berat NiMH yang lebih ringan, juga battery NiMH lebih ramah terhadap lingkungan, tetapi walau begitu battery NiMH tidak bisa dibuang di sampah begitu saja, karena ada pross khusus untuk me-recycle battery jenis ini.
Sampai sekarang battery NiMH masih sering kita temui dipasaran, terutama untuk ponsel-ponsel yang menengah kebawah, ini tidak lain karena battery NiMH harganya lebih murah sehingga bisa menekan harga ponsel secara keseluruhan, sedangkan cara perawatan battery NiMH yang benar adalah sebagai berikut. Untuk battery baru, usahakan charge battery NiMH anda paling tidak 12 jam untuk kali pertama, sedang untuk selanjutnya charge battery anda sesuai dengan petunjuk yang datang bersama ponsel anda plus sedikit tambahan (sekitar 30-60 menit) untuk memberikan kesempatan bagi battery NiMH untuk melakukan "trickle charge".
Usahakan pengisian dilakukan pada saat battery sudah benar-benar habis, dan tidak perlu melakukan discharge di desktop charger untuk pengisian selanjutnya seperti layaknya battery NiCD, dan bila suatu saat anda merasa terburu-buru dan tidak sempat menghabiskan battery NiMH anda, anda bisa melakukan charging walaupun pada saat tersebut battery anda belum benar-benar habis, konsekuensinya pada saat digunakan maka battery NiMH anda akan terasa cepat habis, tapi hal ini hanya berlangsung secara temporer karena bila anda sudah benar-benar menghabiskan battery anda, dan anda melakukan charging lagi, maka performa battery anda akan kembali seperti semula.
Li-Ion / Lithium Ion
Battery ini adalah battery generasi ke 3 dari rechargeable battery, dan keuntungannya terhadap battery NiMH maupun NiCD, adalah berat dan ukurannya yang ringan, sehingga bisa membuat ponsel menjadi berukuran kecil dan ringan. Kebanyakan ponsel yang keluar sekarang sudah menggunakan battery jenis ini sebagai sumber dayanya sehingga lambat laun harga battery Li-Ion semakin murah saja.
Keunggulan battery ini adalah tidak adanya memory effect pada saat charging sehingga tidak perlu menunggu battery ini habis baru melakukan charge, namun demikian ada pula beberapa perawatan yang perlu dilakukan pada battery ini. Untuk battery baru, charge battery anda sesuai dengan petunjuk atau sampai lampu/indikator ponsel anda menandakan battery full, setelah itu segera lepas charger anda, demikian juga untuk selanjutnya anda tidak perlu melakukan over charge untuk mendapatkan trickle charge seperti pada battery NiCD dan NiMH, karena pada battery Lithium tidak ada istilah trickle charge, bahkan overcharge battery lithium ion bisa menurunkan kemampuannya.
Walaupun tidak ada memory effect pada battery jenis ini, anda sebaiknya melakukan charging pada saat battery ini sudah habis atau indikator ponsel anda sudah menunjukkan "battery low", ini dikarenakan battery Lithium Ion memiliki "life cycle" (umur charging) yang lebih sedikit dari battery jenis NiCD dan NiMH, dan tiap kali anda melakukan charging dihitung sebagai 1 kali tidak peduli anda melakukan charge sampai penuh atau tidak.
Li-Poly / Lithium Polymer
Ini adalah generasi terbaru dari rechareable battery, keunggulannya adalah ramah terhadap lingkungan, sedang kemampuan lainnya sama persis dengan battery LIthium Ion. Untuk perawatan battery Lithium Polymer ini sama persis dengan battery Lithium Ion, hanya saja "handling" battery Li-Poly harus sedikit hati-hati mengingat sifatnya yang liquid sehingga bisa mengakibatkan bentuk battery bisa berubah karena tekanan.
Tentang Dinamo (Speed)
SPEED
Speed yang dimaksud disini adalah kecepatan putaran motor...(rpm, rps)
Masih berdasar rumusan listrik yg berlaku pada motor, kecepatan putaran motor adalah sebanding lurus dengan tegangan ggl pada terminal motor *....tapi berbanding terbalik dengan jumlah lilitan dan kuat medan magnet
* tegangan ggl pada terminal motor, adalah besar tegangan pada terminal motor yg terjadi ketika motor berputar jadi bukan tegangan battery...coba buktikan, saat motor berjalan, ukur pake voltmeter besar tegangan pada terminalnya....pasti ada dibawah tegangan battery...
jadi bila ingin mempertinggi putaran ada 2 hal yg bisa kita permainkan yaitu jumlah lilitan dan kuat medan magnet....
semakin sedikit jumlah lilitan, kecepatan motor akan naik....tapi ingat lagi ke torsi....justru torsi ini malah sebanding lurus dengan jumlah lilitan
semakin kecil kuat medan magnet, kecepatan motor akan semakin naik....
tapi ingat lagi ke torsi....justru torsi ini malah sebanding lurus dengan kuat medan magnet
Memperbesar tegangan ggl terminal motor bisa dilakukan dengan menaikkan tegangan supply battre....nah paling kemungkinan peningkatan torsi dan speed berbarengan ialah dengan cara meningkatkan tegangan supply battere...
sebab kalo bermain di settingan kuat medan magnet dan lilitan....kita harus betul2 perhitungkan titik optimalnya ada dimana, karena masing2 akan memberikan pengaruh bersebrangan terhadap torsi dan speed....
ini baru hal simpel aja untuk bicara tentang motor yg bisa dimengerti secra umum, sebenarnya ada parameter lain yg juga harus diperhatikan.....dan memang tetap saling bersinergi saling mempengaruhi satu sama lain, macam efek domino....
Speed yang dimaksud disini adalah kecepatan putaran motor...(rpm, rps)
Masih berdasar rumusan listrik yg berlaku pada motor, kecepatan putaran motor adalah sebanding lurus dengan tegangan ggl pada terminal motor *....tapi berbanding terbalik dengan jumlah lilitan dan kuat medan magnet
* tegangan ggl pada terminal motor, adalah besar tegangan pada terminal motor yg terjadi ketika motor berputar jadi bukan tegangan battery...coba buktikan, saat motor berjalan, ukur pake voltmeter besar tegangan pada terminalnya....pasti ada dibawah tegangan battery...
jadi bila ingin mempertinggi putaran ada 2 hal yg bisa kita permainkan yaitu jumlah lilitan dan kuat medan magnet....
semakin sedikit jumlah lilitan, kecepatan motor akan naik....tapi ingat lagi ke torsi....justru torsi ini malah sebanding lurus dengan jumlah lilitan
semakin kecil kuat medan magnet, kecepatan motor akan semakin naik....
tapi ingat lagi ke torsi....justru torsi ini malah sebanding lurus dengan kuat medan magnet
Memperbesar tegangan ggl terminal motor bisa dilakukan dengan menaikkan tegangan supply battre....nah paling kemungkinan peningkatan torsi dan speed berbarengan ialah dengan cara meningkatkan tegangan supply battere...
sebab kalo bermain di settingan kuat medan magnet dan lilitan....kita harus betul2 perhitungkan titik optimalnya ada dimana, karena masing2 akan memberikan pengaruh bersebrangan terhadap torsi dan speed....
ini baru hal simpel aja untuk bicara tentang motor yg bisa dimengerti secra umum, sebenarnya ada parameter lain yg juga harus diperhatikan.....dan memang tetap saling bersinergi saling mempengaruhi satu sama lain, macam efek domino....
Langganan:
Postingan (Atom)